Selasa, 25 Februari 2014

Sulawesi Tengah

      




Provinsi Sulawesi Tengah terletak di bagian tengah Pulau Sulawesi, dengan luas wilayah daratan 63.305 Km2. Luas wilayah daratan tersebut adalah ­36,47 persen dari luas Pulau Sulawesi.
Luas perairan laut Sulawesi Tengah mencapai 193.923,75 Km2 dengan jumlah pulau sebanyak 1.140 pulau dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Maluku dan Maluku Utara;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Selatan dan Propinsi Sulawesi Tenggara;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar dan Propinsi Sulawesi Barat.
Secara administrasi, hingga Tahun 2010 Provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas 10 Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kabupaten Donggala, Poso, Tolitoli, Banggai, Buol, Morowali, Parigi Moutong, Banggai Kepulauan, Tojo Una-Una, Sigi dan Kota Palu yang terdiri atas 155 Kecamatan, 159 Kelurahan dan 1.656 Desa.

1.   Letak dan Kondisi Geografis
Posisi astronomi Sulawesi Tengah terletak antara 2022’ Lintang Utara dan 3048’ Lintang Selatan serta 119022’ dan 124022’ Bujur Timur. Posisi Geostrategis Sulawesi Tengah berada di tengah wilayah nusantara dan di tengah pulau sulawesi, berada di lintasan koridor perairan dari utara ke selatan menuju lautan pasifik (Selat Makassar dan Laut Sulawesi).

2.  Topografi
Berdasarkan Kemiringan lahan, dataran Sulawesi Tengah dirinci sebagai berikut:
- Kemiringan 0 - 3 derajat sekitar 11,8 persen;
- Kemiringan 3 - 15 derajat sekitar 8,9 persen;
- Kemiringan 15 - 40 derajat sekitar 19,9 persen;
- Kemiringan di atas 40 derajat sekitar 59,9 persen.
Berdasarkan elevasi (ketinggian dari permukaan laut), dataran wilayah Sulawesi Tengah terbagi atas:
- Ketinggian 0 m – 100 m = 20,2 persen;
- Ketinggian 101 m – 500 m = 27,2 persen;
- Ketinggian 501 m – 1.000 m = 26,7 persen, dan
- Ketinggian 1.001 m ke atas = 25,9 persen.

3.  Geologi
Struktur dan Karakteristik geologi wilayah Sulawesi Tengah didominasi oleh bentangan pegunungan dan dataran tinggi, yakni mulai dari wilayah Kabupaten Buol dan Tolitoli, terdapat deretan pegunungan yang berangkai ke jajaran pegunungan di Provinsi Sulawesi Utara. Di tengah wilayah Sulawesi Tengah yaitu Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong terdapat tanah genting yang diapit oleh Selat Makassar dan Teluk Tomini, selain itu sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan perbukitan. Di selatan dan timur yang mencakup wilayah Kabupaten Poso, Tojo Unauna, Morowali dan Banggai, berjejer deretan pegunungan yang sangat rapat seperti Pegunungan Tokolekayu, Verbeek, Tineba, Pampangeo, Fennema, Balingara, dan Batui. Sebagian besar dari daerah pegunungan itu mempunyai lereng yang terjal dengan kemiringan di atas 45 derajat.

4.  Hidrologi
Di sepanjang wilayah Sulawesi Tengah terdapat Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalir di wilayah kabupaten/kota. Selain daerah aliran sungai juga terdapat beberapa danau yang hampir seluruhnya berada di kawasan lindung.

      Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Palu. Sulawesi Tengah merupakan propinsi terbesar dipulau Sulawesi dengan luas daratan 68,033 kilo meter persegi dan wilayah laut 189,480 kilometer persegi. Secara administratif Sulawesi Tengah terbagi dalam Sembilan kabupaten dan satu, kota yakni kabupaten Donggala, parigi Moutong , poso, morowali,Tojo unauna, Banggai, banggai kepulauan Tolitol, Buol dan Sigi serta kota palu. Jumlah penduduk Sulawesi Tengah 2.875.000 jiwa sesuai sensus penduduk tahun 2007.
Sulawesi Tengah didiami oleh 12 etnis atau suku yaitu :
  • Etnis kaili di Kabupaten Donggala, kota palu dan sebagian Kabupaten paringi Moutong.
  • Etnis Kulawi dikabupaten Donggala
  • Etnis Lore di kabupaten Poso
  • Etnis Pamona dikabupaten poso
  • Etnis Mori dikabupaten Morowali
  • Etnis Bungku di kabupaten Morowali
  • Etnis Saluan di kabupaten Banggai
  • Etnis Balantak di kabupaten Banggai
  • Etnis Banggai di kabupaten Banggai
  • Etnis Buol di kabupaten Buol
  • Etnis Tolitoli di kabupaten Tolitoli
      Pertanian merupakan sumber utama mata pencaharian penduduk dengan padi sebagai tanaman utama. Kopi, kokoa dan cengkeh merupakan tanaman perdangangan unggulan daerah ini dan hasil hutan berupa rotan beberapa macam kayu seperti agates,ebony dan meranti yang merupakan andalan sulawesi tengah.
      Masyarakat yang tinggal didaerah perdesaan diketuai oleh ketua adat disamping pimpinan pemerintah seperti kepala Desa. Ketua adat menetapkan hukum adat dan denda berupa kerbau bagi yang melanggar.umumnya masyarakat yang jujur dan ramah sering mengadakan upacara untuk menyambut para tamu seperti persembahan ayam putih, beras, telur dan tuak yang difermentasikan dan disimpan dalam bambu.


KESENIAN SULAWESI TENGAH

Masyarakat Sulawesi Tengah memiliki Kesenian Tradisional yang beragam antara daerah satu dengan lainnya. Musik dan tarian di Sulawesi Tengah bervariasi antara daerah yang satu dengan lainnya. Musik tradisional memiliki instrumen seperti suling, gong dan gendang. Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai bagian ritual keagamaan. Banyak tarian yang berasal dari kepercayaan keagamaan dan ditampilkan ketika festival.
Beberapa kesenian yang sampai sekarang masih digemari masyarakat, dan diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu misalnya: 
1. Modero, Merupakan tarian yang dibawakan oleh golongan tua dan muda pada
waktu pesta panen (vunja). Tarian ini ditarikan di tengah sawah, biasanya sampai\
pagi hari. Tujuan dari tarian ini merupakan ungkapan rasa terima kasih atas
keberhasilan panen, sekaligus merupakan hiburan bagi para petani setelah bekerja
keras. 
2. Vaino, Merupakan pembacaan syair-syair yang dibawakan secara bersahut
sahutan. Biasanya dilakukan pada waktu pesta kedukaan, yaitu di antara
malam-malam dari hari ke-3 sampai hari ke-40 setelah kematian.
3. Dadendate, Dapat dikategorikan sebagai seni suara, berupa nyanyian yang
dilagukan semalam suntuk oleh seorang pria dan seorang wanita secara bergantiah
dengan iringan alat musik gamnbus. Syair yang dinyanyikan berisikan sindiran yang
sifatnya membangun. Kesenian ini pada umumnya digemari oleh semua lapisan umur
dalam masyarakat.
4. Kakula, yaitu sejenis kesenian yang menggunakan seperangkat alat musik, terdiri
dar i15 buah kakula, 2 buah tambur dan sebuah gong.
5. Lumense dan Peule Cinde, adalah jenis tarian untuk menyambut tamu-tamu
terhormat, yang diakhiri dengan menaburkan bunga kepada para tamu tersebut.
6.  Mamosa, merupakan tarian perang yang dibawakan oleh seorang penari pria
dengan membawa parang dan perisai kayu, yang ditarikan dengan gerakan
melompat-lompat seperti menangkis serangan. Tarian ini diiringi alat musik gendang
dan gong.
7. Morego, sejenis tarian untuk menyambut kepulangan para pahlawan dari medan
pertempuran dengan membawa kemenangan. Sebelum tarian ini ditarikan, harus
memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu seperti meminta restu kepada
pemangku adat, kemudian mencari wanita pasangan menari yang belum menikah.
8.  Pajoge, merupakan tarian yang berasal dari lingkungan istana, dan biasanya
ditarikan pada waktu ada pesta pelantikan raja. Tarian ini merupakan hasil
pengaruh unsur kesenian dari kebudayaan yang berkembang di Sulawesi Selatan.
Para penarinya terdiri dari tujuh penari wanita dan seorang penari pria.
9. Balia, merupakan sejenis tarian yang berkaitan dengan kepercayaan animisme,
yaitu pemujaan terhadap benda-benda keramat, khususnya yang berhubungan
dengan pengobatan tradisional terhadap seseorang yang terkena pengaruh roh
jahat.

Dengan perkembangan yang ada bahkan sudah banyak lagu daerah Sulawesi Tengah yang tercipta, dengan perpaduan musik khas tersebut. Antara lain:
  1. Palu Ngataku
  2. Posisani
  3. Rikasolo nu eo
  4. Kaili Kana Kutora
  5. Randa Ntovea
  6. Polo Haja
  7. Tanaggu Kaili
  8. Kaili Ntovea
  9. Janji Ri Talinti
  10. Kakula Nuada
  11. Nanjodi
  12. Buya Sabe
  13. Nekakava Togoa
  14. Natetora Vaimo
  15. Nomarue
  16. Gero Raraku
  17. Bunga Navoke Puramo
  18. Doa Mpolinja Janji
  19. Irama Dero 1
  20. Nonstop Irama Dero Poso
  21. Irama Dero 3



Tidak ada komentar:

Posting Komentar