Provinsi
Sulawesi Tengah terletak di bagian tengah Pulau Sulawesi, dengan luas wilayah
daratan 63.305 Km2. Luas wilayah daratan tersebut adalah 36,47
persen dari luas Pulau Sulawesi.
Luas perairan laut Sulawesi Tengah
mencapai 193.923,75 Km2 dengan jumlah pulau sebanyak 1.140 pulau
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
-
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo;
-
Sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Maluku dan Maluku Utara;
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Selatan dan Propinsi
Sulawesi Tenggara;
-
Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar dan Propinsi Sulawesi Barat.
Secara administrasi,
hingga Tahun 2010 Provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas 10 Kabupaten dan 1 Kota
yaitu Kabupaten Donggala, Poso, Tolitoli, Banggai, Buol, Morowali, Parigi
Moutong, Banggai Kepulauan, Tojo Una-Una, Sigi dan Kota Palu yang terdiri atas
155 Kecamatan, 159 Kelurahan dan 1.656 Desa.
1.
Letak dan Kondisi
Geografis
Posisi astronomi
Sulawesi Tengah terletak antara 2022’ Lintang Utara dan 3048’
Lintang Selatan serta 119022’ dan 124022’ Bujur Timur.
Posisi Geostrategis Sulawesi Tengah berada di tengah wilayah nusantara dan di
tengah pulau sulawesi, berada di lintasan koridor perairan dari utara ke
selatan menuju lautan pasifik (Selat Makassar dan Laut Sulawesi).
2. Topografi
Berdasarkan
Kemiringan lahan, dataran Sulawesi Tengah dirinci sebagai berikut:
- Kemiringan 0 - 3
derajat sekitar 11,8 persen;
- Kemiringan 3 - 15
derajat sekitar 8,9 persen;
- Kemiringan 15 - 40
derajat sekitar 19,9 persen;
- Kemiringan di atas
40 derajat sekitar 59,9 persen.
Berdasarkan elevasi
(ketinggian dari permukaan laut), dataran wilayah Sulawesi Tengah terbagi atas:
-
Ketinggian 0 m – 100 m = 20,2 persen;
-
Ketinggian 101 m – 500 m = 27,2 persen;
-
Ketinggian 501 m – 1.000 m = 26,7 persen, dan
-
Ketinggian 1.001 m ke atas = 25,9 persen.
3. Geologi
Struktur dan
Karakteristik geologi wilayah Sulawesi Tengah didominasi oleh bentangan
pegunungan dan dataran tinggi, yakni mulai dari wilayah Kabupaten Buol dan
Tolitoli, terdapat deretan pegunungan yang berangkai ke jajaran pegunungan di
Provinsi Sulawesi Utara. Di tengah wilayah Sulawesi Tengah yaitu Kabupaten
Donggala dan Parigi Moutong terdapat tanah genting yang diapit oleh Selat
Makassar dan Teluk Tomini, selain itu sebagian besar merupakan daerah
pegunungan dan perbukitan. Di selatan dan timur yang mencakup wilayah Kabupaten
Poso, Tojo Unauna, Morowali dan Banggai, berjejer deretan pegunungan yang
sangat rapat seperti Pegunungan Tokolekayu, Verbeek, Tineba, Pampangeo,
Fennema, Balingara, dan Batui. Sebagian besar dari daerah pegunungan itu
mempunyai lereng yang terjal dengan kemiringan di atas 45 derajat.
4. Hidrologi
Di sepanjang wilayah
Sulawesi Tengah terdapat Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalir di wilayah
kabupaten/kota. Selain daerah aliran sungai juga terdapat beberapa danau yang
hampir seluruhnya berada di kawasan lindung.
Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia
yang beribukotakan Palu. Sulawesi Tengah merupakan propinsi
terbesar dipulau Sulawesi dengan luas daratan 68,033 kilo meter persegi dan
wilayah laut 189,480 kilometer persegi. Secara administratif Sulawesi Tengah
terbagi dalam Sembilan kabupaten dan satu, kota yakni kabupaten Donggala,
parigi Moutong , poso, morowali,Tojo unauna, Banggai, banggai kepulauan
Tolitol, Buol dan Sigi serta kota palu. Jumlah penduduk Sulawesi Tengah
2.875.000 jiwa sesuai sensus penduduk tahun 2007.
Sulawesi Tengah didiami oleh 12 etnis atau suku yaitu :
- Etnis kaili di
Kabupaten Donggala, kota palu dan sebagian Kabupaten paringi Moutong.
- Etnis Kulawi
dikabupaten Donggala
- Etnis Lore di
kabupaten Poso
- Etnis Pamona
dikabupaten poso
- Etnis Mori
dikabupaten Morowali
- Etnis Bungku di
kabupaten Morowali
- Etnis Saluan di
kabupaten Banggai
- Etnis Balantak
di kabupaten Banggai
- Etnis Banggai di
kabupaten Banggai
- Etnis Buol di
kabupaten Buol
- Etnis Tolitoli
di kabupaten Tolitoli
Pertanian
merupakan sumber utama mata pencaharian penduduk dengan padi sebagai tanaman
utama. Kopi, kokoa dan cengkeh merupakan tanaman perdangangan unggulan daerah
ini dan hasil hutan berupa rotan beberapa macam kayu seperti agates,ebony dan
meranti yang merupakan andalan sulawesi tengah.
Masyarakat yang
tinggal didaerah perdesaan diketuai oleh ketua adat disamping pimpinan
pemerintah seperti kepala Desa. Ketua adat menetapkan hukum adat dan denda
berupa kerbau bagi yang melanggar.umumnya masyarakat yang jujur dan ramah
sering mengadakan upacara untuk menyambut para tamu seperti persembahan ayam
putih, beras, telur dan tuak yang difermentasikan dan disimpan dalam bambu.
KESENIAN SULAWESI TENGAH
Masyarakat
Sulawesi Tengah memiliki Kesenian Tradisional yang beragam antara daerah satu
dengan lainnya. Musik dan tarian di Sulawesi Tengah bervariasi antara daerah
yang satu dengan lainnya. Musik tradisional memiliki instrumen seperti suling,
gong dan gendang. Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan
sebagai bagian ritual keagamaan. Banyak tarian yang berasal dari
kepercayaan keagamaan dan ditampilkan ketika festival.
Beberapa kesenian yang sampai sekarang masih digemari
masyarakat, dan diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu misalnya:
1. Modero,
Merupakan tarian yang dibawakan oleh golongan tua dan muda pada
waktu pesta
panen (vunja). Tarian ini ditarikan di tengah sawah, biasanya sampai\
pagi hari.
Tujuan dari tarian ini merupakan ungkapan rasa terima kasih atas
keberhasilan
panen, sekaligus merupakan hiburan bagi para petani setelah bekerja
keras.
2. Vaino,
Merupakan pembacaan syair-syair yang dibawakan secara bersahut
sahutan.
Biasanya dilakukan pada waktu pesta kedukaan, yaitu di antara
malam-malam dari
hari ke-3 sampai hari ke-40 setelah kematian.
3. Dadendate, Dapat
dikategorikan sebagai seni suara, berupa nyanyian yang
dilagukan semalam suntuk
oleh seorang pria dan seorang wanita secara bergantiah
dengan iringan alat
musik gamnbus. Syair yang dinyanyikan berisikan sindiran yang
sifatnya
membangun. Kesenian ini pada umumnya digemari oleh semua lapisan umur
dalam masyarakat.
4. Kakula,
yaitu sejenis kesenian yang menggunakan seperangkat alat musik, terdiri
dar i15
buah kakula, 2 buah tambur dan sebuah gong.
5. Lumense
dan Peule Cinde, adalah jenis tarian untuk menyambut tamu-tamu
terhormat,
yang diakhiri dengan menaburkan bunga kepada para tamu tersebut.
6. Mamosa,
merupakan tarian perang yang dibawakan oleh seorang penari pria
dengan membawa
parang dan perisai kayu, yang ditarikan dengan gerakan
melompat-lompat seperti
menangkis serangan. Tarian ini diiringi alat musik gendang
dan gong.
7. Morego,
sejenis tarian untuk menyambut kepulangan para pahlawan dari medan
pertempuran
dengan membawa kemenangan. Sebelum tarian ini ditarikan, harus
memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu seperti meminta restu kepada
pemangku adat,
kemudian mencari wanita pasangan menari yang belum menikah.
8. Pajoge,
merupakan tarian yang berasal dari lingkungan istana, dan biasanya
ditarikan
pada waktu ada pesta pelantikan raja. Tarian ini merupakan hasil
pengaruh unsur
kesenian dari kebudayaan yang berkembang di Sulawesi Selatan.
Para penarinya
terdiri dari tujuh penari wanita dan seorang penari pria.
9. Balia,
merupakan sejenis tarian yang berkaitan dengan kepercayaan animisme,
yaitu
pemujaan terhadap benda-benda keramat, khususnya yang berhubungan
dengan
pengobatan tradisional terhadap seseorang yang terkena pengaruh roh
jahat.
Dengan
perkembangan yang ada bahkan sudah banyak lagu daerah Sulawesi Tengah yang
tercipta, dengan perpaduan musik khas tersebut. Antara lain:
- Palu Ngataku
- Posisani
- Rikasolo nu eo
- Kaili Kana
Kutora
- Randa Ntovea
- Polo Haja
- Tanaggu Kaili
- Kaili Ntovea
- Janji Ri Talinti
- Kakula Nuada
- Nanjodi
- Buya Sabe
- Nekakava Togoa
- Natetora Vaimo
- Nomarue
- Gero Raraku
- Bunga Navoke
Puramo
- Doa Mpolinja
Janji
- Irama Dero 1
- Nonstop Irama
Dero Poso
- Irama Dero 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar